Jumat, Mei 15, 2009

Tomat dan Brokoli Cegah Kanker Prostat

Pola hidup sehat merupakan salah satu cara untuk mencegah kanker prostat, diantaranya dengan mengkonsumsi makanan sehat dan banyak mengkonsumsi tomat serta brokoli.

"Tomat dan brokoli diketahui mengandung zat yang dapat mencegah kanker. Dapat juga melakukan terapi dengan vitamin E dan Selenium," ujar Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Dr dr H Sunaryo Hardjowijoto SpB, SpU-K, di Surabaya, Selasa (19/9).

Menjelang pengukuhan dirinya sebagai guru besar ke-293 Unair (23/9), ia menjelaskan diet makanan yang mengandung lemak hewani seperti daging dan fast food, juga merupakan pola hidup sehat yang dapat meminimalisir pemicu kanker prostat.Namun, katanya, penyembuhan paling efektif bagi penderita kanker prostat adalah melalui teknik pembedahan yang dilakukan secara radikal, yaitu mengangkat semua prostat, namun syaratnya harus masih dalam stadium dini.

"Yang menarik, kini pembedahan tersebut dapat dilakukan oleh robot dan dapat dilakukan dalam jarak jauh (telesurgery). Di Eropa sudah dilakukan pembedahan dengan laparascopi dan endoskopi untuk penderita kanker prostat," ungkapnya.

Tapi, kata penulis orasi ilmiah berjudul "Karsinoma Prostat, Tantangan Saat Ini dan Harapan Masa Depan" itu, di Indonesia, terutama di Jawa Timur, teknik laparoscopi dan endoskopi belum dapat dilakukan, apalagi pembedahan dengan robot.

Menurut dia, Karsinoma prostat adalah kanker yang berasal dari kelenjar prostat dan karsinoma pada pria yang paling banyak terjadi di negara Barat, bahkan merupakan penyebab ke-2 kematian karena kanker.

"Di Amerika pada tahun 2002 terdiagnosa sebanyak 189.000 penderita dan pada tahun yang sama diketahui terdapat sekitar 30.200 penderita meninggal dunia akibat kanker prostat. Itu sama dengan 10 kali jumlah korban runtuhnya WTC New York," tandasnya.

Pengobatan kedua, katanya, adalah dengan radioterapi. "Teknik itu paling banyak dicari dan dilakukan sebagai pengobatan pengganti bedah. Dokter dan pasien lebih suka menggunakan cara radiasi ini, namun alat radioterapi masih cukup mahal," ucapnya.

Oleh karena itu, sebaiknya pemerintah membantu pengobatan penderita kanker prostat dengan menyediakan alat radioterapi yang hingga kini masih tersedia di RSUD dr Soetomo Surabaya dan sudah terlihat ada bagian yang rusak.

"Di Asia, teknik pembedahan dengan robot itu masih dilakukan dua negara, yaitu Singapura dan Malaysia. Di Singapura ada dua RS yang bisa melakukannya, sedangkan di Malaysia hanya satu RS," tegasnya.

Ia menambahkan, kelebihan dengan menggunakan robot itu, antara lain "motion skill" lebih sempurna, bahkan dapat pula dengan secara telesurgery, sehingga operasi dilaksanakan di Singapura tapi untuk penderita yang ada di Belanda.

"Robot juga dapat bekerja secara ergonomic (sesuai lekuk benda), sehingga robot dapat melakukan pembedahan dengan sudut hingga mencapai 360 derajat. Kalau itu yang melakukan adalah dokter maka bisa dipastikan badannya pasti sakit semua," katanya.

Sumber:republika.co.id/online

0 komentar:

Posting Komentar