Selasa, September 01, 2009

EFEK NEGATIF PERKEMBANGAN BIOLOGI

Penyalahgunaan ilmu hayati untuk keperluan yang dapat membahayakan keselamatan orang banyak, dikenal sebagai bioterorisme, harus diantisipasi dampaknya terhadap ketahanan nasional Indonesia. Tanpa pemahaman dan penyadaran masyarakat serta peran aktif pihak-pihak terkait dalam menangani dampak bioterorisme, maka akan mengancam sendi-sendi ketahanan nasional seperti keamanan, kesehatan masyarakat, dan ekonomi.

Pemahaman masyarakat tentang biological agent yang berpotensi digunakan dalam bioterorisme sangat diperlukan dalam menghadapi ancaman dan kejadian bioterorisme. Pihak keamanan yang berperan mengendalikan dan memelihara keamanan umum diperlukan dalam menangani kepanikan masyarakat. Institusi kesehatan diperlukan dalam penanggulangan dan rehabilitasi akibat bioterorisme melalui antisipasi, pencegahan, deteksi, dan identifikasi agen biologik. Selain itu, pemahaman tentang bioterorisme juga diperlukan oleh pihak-pihak yang terkait dengan perdagangan internasional seperti produk pertanian, makanan, dan produk lain yang sering dicurigai sebagai pembawa agen biologi.

Bila mendengar kata senjata biologi (biology weapon/bioweapon), pasti yang pertama tersbesit adalah penyakit-penyakit menular pada manusia seperti antrax, botulinum, ebola, cacar ganas, maupun penyakit pada ternak seperti sapi gila bahkan flu burung. Tapi jangan salah sangka, saat ini ancaman lain justru datang dari sector pertanian. Suatu perang terselubung untuk menghancurkan sistem ketahanan pangan dan ekonomi suatu negara.

Persenjataan biologi mendapat perhatian sejumlah kalangan pada akhir-akhir ini karena berkaitan dengan kemudahan pembuatan dan propagasi massa hayati (mikroba) tidak saja oleh ahli biologi/mikrobiologiwan semata tetapi juga mereka yang berpengalaman dalam kerja laboratorium mikrobiologi atau propagasi sel (kultur jaringan). Adanya mikroba bakteri, cendawan dan virus yang bersifat patogen akan sangat bermanfaat untuk “perang hayati” dan banyak anggotanya sangat mudah untuk diperoleh, dikembangbiakkan, dimodifikasi dan disebarluaskan. Walaupun kenyataan bahwa senjata biologi sangat bermanfaat dalam penanganan kekuatan militer biasa, kemungkinan lain yaitu penggunaan senjata biologi oleh kelompok-kelompok terorganisir sebagai alat dalam usaha penghancuran sistem pertanian suatu bangsa. Sistem pertanian merupakan unsur pokok dalam pembangunan ekonomi suatu negara agraris khususnya di basis negara-negara berkembang seperti kawasan Asia Tenggara dan sebagian Asia Timur, khususnya lagi Indonesia sebagai negara dengan sumber pendapatan sebagian besar penduduknya berasal dari pertanian.

0 komentar:

Posting Komentar