Selasa, November 17, 2009

MUBALLIGH, MOTOR DAN CINTANYA

Assalamu alaikum Wr Wb

Sebuah kebahagiaan tersendiri bagi seorang suami ketika melihat isterinya tersenyum. Suami yang baik, tentu akan berusaha dengan sekuat tenaga asalkan bisa membuat senang hati isterinya, membuat isterinya tersenyum. Tetapi, bagaimana jika permintaan isteri terlampau sulit untuk dipenuhi. Jawabnya, yang penting berusaha dulu, diawali dengan sebuah niat. Kemudian pelan-pelan berusaha mewujudkan permintaan sang isteri. Seperti kejadian yang dialami oleh seorang mubaligh.Suatu hari istrinya meminta ini..“Aku pingin dibonceng pake motor oleh bapak”. Begitu permintaan isterinya.

Bagi suami yang mahir dan punya kendaraan bermotor sendiri, tentu mewujudkan hal itu mudah saja. Tak jadi soal. Tapi bagaimana jika suami tak punya motor dan belum bisa juga mengendarai sepeda motor. Sungguh, sebuah tantangan yang berat, permintaan itu tak mudah untuk segera terwujudkan. Sang mubaligh sadar betul atas kekurangan dirinya, (dia datang dari pedalaman Sulawesi, melihat kendaraan bermotorpun setelah usia belasan tahun), tentunya tidak mudah memenuhi dalam waktu dekat, memenuhi permintaan istrinya. Tetapi dalam diam, betekad kuat agar bisa memiliki motor dan membocengkan isterinya. Sungguh, sebuah romantika tersendiri ketika impian itu benar-benar terwujudkan. Bagi para suami, memahami perasaan dan kemauan isteri itu penting sekali. Seperti pada kasus sang mubaligh tadi. Sebenarnya, permintaan sang isteri tidak langsung diutarakan kepada suaminya. Permintaan itu muncul ketika sang isteri mengikuti acara “Keluarga Bahagia”, saat mengikuti acara itu, sang pembawa acara menyuruh peserta untuk menuliskan impian-impiannya. Banyak di antara ibu-ibu yang ingin punya rumah sendiri yang besar, tidak ngontrak lagi ingin suaminya punya penghasilan tetap dan lain-lain. Tapi, isteri sang mubaligh, mintanya itu tadi “dibonceng motor”.Kebetulan,permintaan istri mubaligh itu dibaca sang mubaligh. Agak aneh, tapi itulah yang terjadi.

Bagi para suami, memahami perasaan dan kemauan isteri itu penting sekali.Diam-diam dikumpulkanlah uang. Mulai dari jerih payahnya berjualan majalah, mengajar, sampai membantu pekerjaan kasarpun dikerjakan,asal terkumpul uang dan demi menyenangkan istri tercinta. Harapannya hanya satu, bisa membeli sebuah motor. Selang beberapa waktu, ternyata kerja kerasnya tak sia-sia, pada akhirnya bisa juga membeli sebuah BMW (Bebek Merah Warnanya)tua... Motor itu menjadi saksi atas ketulusan dan kecintaannya kepada sang isteri. Seseorang yang telah menjadi bagian penting dalam hidupnya. Namun, masalahnya sekarang, bagaimana cara mengendarainya..?Wah.., sang mubaligh masih harus berjuang lagi.Berlatihlah ia mengendarai sepeda motor. Tentunya dengan tertatih-tatih pula. Hambatan terbesar sang mubaligh adalah, belum bisa belok kanan. Kalau mau belok kiri, lancar-lancar saja, tapi giliran mau belok kanan, susahnya minta ampun. Nah, dari cerita seorang teman, sang mubaligh bisa belok kanan karena terpaksa, karena dikejar anjing yang memaksanya belok kanan. Terang saja, cerita teman itu membuat saya terpingkal-pingkal dan ngakak,mendengarnya, tentunya juga bercampur keharuan yang dalam. Tetapi, jalan itu yang kemudian lambat laun bisa membuatnya lancar naik motor.

Akhirnya harapan sang isteri untuk bisa dibonceng motor suaminya kesampaian juga. Sungguh, tak terbayangkan bagaimana kebahagiaan di dalam hati sang mubaligh karena pada akhirnya bisa memenuhi permintaan isterinya. Jika dulu hanya bisa mengendarai sepeda mini untuk mengantarkan anak-anaknya yang juga sepeda itu dipakai isterinya. Kini, sang mubaligh bisa bermesraan dengan berboncengan bersama isterinya. Romantis sekali yah....Sebab karena cintalah, Semula yang agaknya susah menjadi mudah Begitulah cinta menemukan bentuknya...

Nah, bagi para suami, sebagai penghormatan kepada isteri, sesekali berikanlah kado cinta untuk sang isteri. Apapun bentuknya, agar bunga-bunga cinta kembali mekar melalui senyum manisnya. Jika belum bisa melakukannya, berniat dan berusahalah. Jika belum juga bisa, sekedar SMS pun bisa sungguh bermakna, ucapkanlah “Aku Cinta Kamu” pada isteri. Terlihat gombal tapi perlu. Jika sudah begitu, serasa dunia milik berdua.yang lainnya ngontrak... Hmmm Cinta Berjuta rasanya......

Wassalamu alaikum Wr Wb.

Tito irawan

Sumber : http://jokam.com

0 komentar:

Posting Komentar