Wisatawan yang berekreasi ke Kawah Ijen juga dapat menyaksikan para penambang sulfur atau belerang. Para penambang ini menaiki punggung gunung yang terjal, kemudian menuruni lereng kawah menuju dinding-dinding belerang yang akan mereka pecahkan menggunakan peralatan sederhana. Bongkahan-bongkahan belerang berwarna kuning kehijau-hijauan itu diangkut menggunakan keranjang dari bambu. Wisatawan yang mendaki ke Kawah Ijen akan berpapasan dengan lalu-lalang para penambang yang dalam sehari dapat bolak-balik menaiki dan menuruni kawah ijen sebanyak tiga kali. Satu pikul keranjang berisi belerang memiliki berat antara 85—120 kilogram, sejumlah angka yang menakjubkan untuk berat yang digotong sejauh 1 km menuju tepat penampungan.
Keistimewaan lainnya dapat dinikmati antara bulan Agustus—September, karena pada bulan-bulan ini pemandangan Gunung Kawah Ijen makin semarak dengan tumbuhnya bunga-bunga abadi atau edelweis jenis kuning dan putih yang sedang mekar. Para pelancong yang menyenangi jenis bunga yang satu ini dapat menikmatinya di sepanjang lereng Gunung Kawah Ijen.
Kawasan wisata Kawah Ijen terbagi ke dalam dua kecamatan dan dua kabupaten, yaitu Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, serta Kecamatan Sempol yang terletak di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Indonesia.
Untuk mencapai kawasan rekreasi Kawah Ijen, para pelancong dapat menuju Kota Bondowoso dengan menggunakan angkutan umum (bus dan angkotan kota) maupun kendaraan pribadi. Dari arah utara (Kabupaten Situbondo), para pelancong dapat menuju Kecamatan Sempol, Bondowoso, dengan waktu tempuh sekitar 2,5—3 jam, melewati jalan beraspal mulus sejauh + 90 km. Dari Desa Sempol, pelancong dapat menyewa kendaraan umum maupun ojek menuju Pos Paltuding yang berjarak sekitar 15 km dari Desa Sempol.
Jika perjalanan dimulai dari arah selatan (Kabupaten Banyuwangi), para pelancong membutuhkan waktu sekitar 30 menit (+ 15 km) untuk sampai di Kecamatan Licin, Banyuwangi, dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Pos Paltuding sejauh 18 km. Dari Kecamatan Licin menuju Pos Paltuding, wisatawan disarankan menggunakan (menyewa) kendaraan jenis jeep double gardan karena kontur jalan cukup terjal dan kerap rusak karena diguyur hujan dan setiap hari dilewati oleh truk pengangkut belerang.
Pos Paltuding merupakan pos terakhir sebelum wisatawan melakukan pendakian. Dari Pos Paltuding, wisatawan dapat melakukan pendakian menuju Kawah Ijen sejauh 2—3 km. Pendakian sebaiknya dilakukan pada pagi hari untuk menghindari pekatnya asap belerang. Pada pukul 14.00 WIB, jalur pendakian biasanya ditutup untuk alasan keamanan, karena dikhawatirkan angin yang mengandung belerang mengarah ke jalur pendakian sehingga membahayakan wisatawan.
Kawah Ijen telah memiliki berbagai fasilitas dan akomodasi yang cukup memadai. Jalan beraspal dari Kota Bondowoso menuju Kawah Ijen, misalnya, terbilang mulus dan sangat memadai. Bagi wisatawan yang bertamasya menggunakan kendaraan pribadi, maka area parkir di Pos Paltuding dapat menjadi tempat yang aman untuk memarkir kendaraan. Tak hanya itu, di pos ini juga terdapat beberapa fasilitas untuk bermalam, seperti pondok wisata, penginapan, area perkemahan, serta warung makan. (Sumber)